Saya merasa perlu untuk menulis tentang masalah ini karena sudah lama ingin saya bahas. Sengaja saya tulis dengan bahasa Indonesia saja karena bersangkutan dengan tata cara menjenguk di Indonesia.
Yang namanya denger ada kenalan yang sakit, pastinya kita ingin donk jenguk. Biasanya kalau ada teman/kenalan yang sakit, info-nya langsung tersebar dan gak lama kemudian pasti akan dijenguk.
Nah saya nulis ini bukannya saya gak berterima kasih untuk orang-orang yang selama ini sudah menjenguk saya. Saya sangat menghargai dengan niatnya, tapi ada kalanya saat jenguk menjenguk ini malah menjadi masalah.
Menjenguk di Rumah Sakit
Saya akan membahas tentang menjenguk di rumah sakit karena saya sudah sering banget bolak balik masuk rumah sakit dan sering banget lihat hal-hal ini yang menurut saya kurang benar. Saya melihat dari sisi yang sedang sakit ya.
Group Besar
Oke, memang pada dasarnya orang Indonesia itu suka berkelompok, kemana-mana bareng-bareng dalam kelompok yang cukup besar. Nah tapi kalau menjenguk dalam grup besar gimana?
Pernah saya dijenguk oleh sekelompok ibu-ibu, mungkin sekitar 12-15 orang. Dari semua itu saya hanya kenal 2 orang. Ruangan di RS saya waktu itu tidak besar, mereka semua masuk dan gak cukup sehingga ada beberapa harus di luar. Walaupun niat mereka memang sungguh mulia, tapi malahan ini membuat saya tidak nyaman.
Saya yang sedang sakit harus nemuin dan senyum-senyum dengan mereka. Mereka pun kayaknya gak kenal saya (hanya kenal mama dan papa saya) dan beberapa bergerombol di pojokan ngobrol sendiri, ada yang hanya menyandar di tembok sambil melihat saya penuh rasa kasihan, ada beberapa juga yang di luar gak tau ngapain.
Jujur saya bingung dengan lihat semua itu.
- Saya gak suka dilihatin dengan penuh belas kasihan, saya inginnya diberi semangat. Wong lagi sakit, kalau diliatin kayak gitu rasanya miris, kalau dikasih semangat kan jadi pingin cepat sembuh.
- Orang yang sakit sampai masuk rumah sakit berarti kan sakitnya lumayan parah sehingga harus istirahat. Kalau ada tamu begini, ya inginnya orang-orang yang dekat saja jadi gak harus basa basi kan? Nemuin tamu walaupun cuma di kasur dan tiduran itu menguras tenaga juga lho.
- Yakin gak kalau dari satu rombongan itu semuanya 100% sehat? Orang yang lagi sakit itu daya tahan tubuhnya menurun, bagi orang sehat mungkin berpapasan dengan orang flu (misalnya) ga akan masalah, lah kalau orang yang sedang sakit mungkin bisa ketularan. Apalagi kalau orang yang sakit ini menderita kanker dan sedang dikemo, saya jamin akan ketularan karena orang dikemo semua daya tahannya menurun. Jangan sampai gara-gara niatan baik menjenguk malah menambah sakit orang yang dijenguk.
Ada beberapa orang yang kalau dijenguk banyak orang malah bangga karena artinya banyak teman, banyak yang peduli. Kepedulian itu macam-macam bentuknya, gak harus dengan datang menjenguk berbondong-bondong kan? Saya lebih suka dijenguk dengan 1-2 orang saja yang memang mengenal saya jadi saya ga perlu basa basi dan bisa lebih rileks.
Memberi Nasehat
Ngasih nasehat sih gak apa-apa asal kan itu nasehat yang “netral”, maksud saya seperti “jangan capek-capek lho ya” atau “abis kluar RS jangan langsung kerja, coba minta cuti tambahan”. Nah nasehat kayak gitu sih saya gak apa-apa. Yang saya kurang setuju itu memberi nasehat obat/alternatif pengobatan.
Karena di Indonesia itu banyak banget yang namanya solusi terhadap penyakit dari rujukan ke dokter yang paling top markotop (“dokter saya ajaaaa, dia paling hebat dalam masalah ini!”) sampai ke resep herbal dari nenek moyang (“daun ini direbus pake gula, lalu diminum, pasti sembuh!”) sehingga orang sudah biasa sekali memberi nasehat sampai kadang-kadang gak nyadar.
Tapi sadar gak kalau memberi nasehat itu kadang bisa berbahaya? Misalnya saja memberi nasehat ramuan herbal, maksudnya memang ingin teman kita ini cepet sembuh tapi yang namanya herbal itu kan kita gak tau efek sampingnya (walaupun pakai embel-embel “gak ada efek samping, aman banget!”). Kalau misalnya si pesakit ada alergi atau ginjalnya gak kuat lalu malah memperparah penyakit gimana? Apakah mau tanggung jawab? Gak juga kan.
Foto
Nah ini dia yang bikin saya emosi. Saya paling gak suka sedang sakit, lemas di kasur RS ditambah lagi ada infus kemana-mana, lalu ada segerombolan orang datang menjenguk dan setelah berhahahihi minta foto kelompok.
Ini bukan liburan atau sedang senang-senang ya. Saya rasa tidak perlu pakai acara foto segala. Sebenarnya foto itu untuk apa sih? Sebagai bukti telah menjenguk? Mungkin ada orang yang tidak masalah difoto saat sedang sakit di rumah sakit (dan fotonya nanti diupload ke Facebook dan ditag), tapi saya sungguh tidak suka. Tolong hargai privasi dan kondisi si pesakit.
Sebaiknya kalau memang HARUS ambil foto (entah buat apa), bertanya lah dulu dengan si sakit keberatan atau tidak. Kalau saya sih sudah beberapa kali menolak. Saya memang punya foto saat saya di RS tapi itu semua foto pribadi dan saya ambil atas kemauan saya sendiri. Mama saya pun ada beberapa foto saya di RS namun dia gak pernah nyebarin apalagi diupload ke FB.
Waktu
Untuk menjenguk menurut saya gak perlu lama-lama. Ingat orang yang sedang anda kunjungi ini sakit, jadi perlu banyak istirahat.
Saya sering banget denger cerita orang yang sedang sakit dikunjungi lalu malah sakit lagi (demam, drop lagi). Kadang kalau dikunjungi bisa saking senangnya teman-temannya datang jadi gak sadar diri dan berasa sehat lalu keterusan ngobrol sehingga tenaga terkuras.
Nah bagi yang mengunjungi juga harus sadar diri. Menurut saya 5-10 menit itu sudah cukup, gak perlu lama-lama.
Obrolan
Sebelum berkunjung, paling gak cari tahu tentang penyakit yang sakit sehingga sudah tahu dikit dan tidak bertanya hal-hal yang mungkin sepele (bagi si sakit). Selain itu obrolan saat menjenguk lebih baik yang bersifat positif dan menyemangati.
Saya pernah dijenguk dan bukannya dibuat senang malah saat si penjenguk pulang saya merasa resah gara-gara dia bercerita tentang kisah-kisah yang gagal saat berobat yang sama seperti saya. Nah lho gimana tuh, apalagi saya orangnya gampang kepikiran. Untungnya keluarga saya suportif.
Ikuti Aturan
Untuk beberapa penyakit, saat menjenguk mungkin ada peraturan dari RS yang harus dipatuhi.Misalnya saja untuk pasien kemo, penjenguk harus sehat, sebaiknya tidak membawa anak kecil, tidak membawa banyak orang (biasanya dibatasi 2-3 orang saja) dan lebih baik jika memakai masker.
Nah kalau sudah ada peraturan, tolong dihargai dan dipatuhi. Peraturan-peraturan itu dibuat bukan untuk nyusahin si penjenguk kok tapi untuk melindungi si pesakit. Jangan sampai dijenguk malah tambah sakit kan.
Toleransi
Kalau menjenguk di RS, ingat bahwa ada pasien-pasien lain juga. Untuk itu jangan ngobrol teriak-teriak, jangan juga ketawa keras-keras sampai menganggu. Ingat ya ini RS bukan cafe. Maka itu waktu berkunjung dan jumlah orang yang datang menjenguk harus dibatasi, karena kita kan juga harus toleransi dengan pasien yang lain.
Pernah saya di RS di Jogja merasa sangat terganggu dengan tamu-tamu kamar sebelah saya yang berjam-jam menjenguk, ngobrol keras banget dan bahkan kepo lihat-lihat kamar saya melalui jendela kamar (yang sudah saya tutup gordennya). Suster sudah saya informasikan dan sudah ditegur namun ya tetap saja. *SIGH*
***
Nah sekian dulu deh. Ini semua saya tulis berdasarkan pengalaman saya. Ini bukannya saya gak tau diri dan gak berterima kasih namun ini hanya sekedar masukan saja. Saya menghargai tiap niat semua orang yang sudah mengunjungi saya. Terkadang saya kalau kondisi tidak terlalu fit lebih suka dimessage via Whatsapp, dibuat ketawa ketiwi dengan percakapan ringan dan lucu daripada yang serius apalagi membahas penyakit saya.
Jangan khawatir, saya masih mau kok dijenguk, tapi tanya dulu ya 🙂
Iya, ketika menemani omaku yang dirawat di RS tahun lalu, dia juga cerita siang harinya dikunjungi orang dan orangnya itu lamaaa banget menjenguknya, sampe omaku cape sendiri padahal maunya istirahat dan tidur siang katanya, hahaha 😆
LikeLike
Iya kadang orang ga sadar, maksudnya memang baik njenguk…tapi kan harus tau juga kalau yg sakit itu juga butuh istirahat
LikeLike
Setuju banget Gy. Hal-hal terkait bagaimana memperlakukan orang lain (bukan cuma yang sedang sakit) memang secara umum di Indonesia dari hasil pengalaman dan pengamatanku selama ini masih kurang ada rasa empatinya. Banyak yang berpikir “lho, niat saya kan baik” tanpa mempedulikan perasaan/keadaan orang lain. Menanamkan kesadaran seperti ini seharusnya dimulai sejak dini, sehingga ketika dewasa akan sudah terbiasa untuk tepo seliro dan respect terhadap orang lain.
LikeLiked by 2 people
YES! Bener banger Bam, kalau kayak gini “ditegur” biasanya malah tersinggung padahal memang beneran menganggu jam istirahat. Makannya dari kmrn gw gatel pingin nls masalah ini karena kayaknya banyak yg ga sadar
LikeLike
bener cuy, pengalaman ibuku… malah kasian .. bingung orang ini kasih petunjuk obat herbal, orang itu suruh nyoba ini… trus yang lain kasih resep apalagi…helloooow? kaya keluarga nya ngga mikirin juga. begitulah. Sekian.
LikeLike
Hooh mbak kuwi wes biyasak! Dikasih tau ini itu, bahkan sampe obat MLM yg harganya mahal gak keruan, padahal kan gak jelas juga 😦
Maksudnya baik tapi malah kadang bikin susah, apalagi klo gak berhasil…njuk piye? Sopo seng tanggung jawab?!
LikeLike
Belum lagi yang nyaranin berobat ke “orang pintar”. Nah itu para dokter, kurang pintar apa coba ya? 😀
LikeLike
Yoi bener banget “orang pintar” ini bahkan ga perlu sekolah kedokteran lho tapi ngerti segalanya dan bisa nyembuhin semuanya :O
LikeLike
Obat herbal itu ngeselin bgt 😁. Masih kesel deh
LikeLike
Iya mbak aku juga setuju, daaan masih banyak orang yang pakai herbal dan sangat percaya. Padahal klo pakai obat herbal tanpa pengawasan media kan bahaya 😦
LikeLike
Hai, Mba… Aku baru mampir pertama kali nih. Dan setujuuuu banget. Aku sering ngomong soal ini ke temen-temen deket tapi belum sampai nulis di blog. Waktu Papiku sakit, suka gemeeees banget sama yang jenguk. Pernah lo papiku di ICU yang harusnya cuma boleh dijenguk keluarga, itupun di jam tertentu aja. Eh ini ada loh yang maksa masuk dan akhirnya beneran colongan masuk. Nggak ngerti deh maunya apa. Ada juga yang berjam-jam sampi larut malam ga pulang-pulang, keluarga yang nungguin kan juga cape.
LikeLike
Haii salam kenal 🙂
Haduuuh parah banget pdhl klo masuk ICU kluarga pun dibatasin kan (soalnya saya juga pernah masuk ICU). Gak menghargai banget ya, yg gini ini yg saya gak setuju. Biasanya klo udah mulai ngotot saya minta tolong kluarga utk melarang atau suster yg bertugas.
LikeLike
kebablasan bener itu yang ngajak foto grup, dikata lagi arisan apa ?
LikeLike
Lah itu tren kak di sini! Sering banget gw liat di FB, njenguk org sakit lalu foto lalu dipajang di FB 😑
LikeLike
Aduh obat herbal 😦 sering deh kena beginian juga. Ngomong2 yang foto2… Aku tuh nggak nyaman banget kalo lihat foto2 orang di kasur rumah sakit dipost2 di sosmed. Kadang sampe penuh dgn org yg pose di sebelahnya! 😦
LikeLiked by 1 person
Iya! Obat herbal emang udah kayak yg biasa aja di Indonesia, banyak org mikirnya ga ada efek samping padahal itu gak bener.
Bener Ska, gw juga kesel liat foto2 yang kayak gt di TL FB, duh kayaknya kok ga sensitif bange ya org lg sakit malah pose2 gt
LikeLike
Setuju banget dengan semua yang ditulis. Dulu pas di Indonesia kalau diajak teman jenguk orang sakit, saya pasti tanya dulu, si dia mau nggak dijenguk? Di sini jangankan mengunjungi orang sakit, memgunjungi orang lagi lahiran bayi saja sifatnya sensitive. Kalau bukan keluarga atau teman dekat biasanya tanya dulu, bersedia nggak ditengokin krn tahu bahwa orang sakit dan lahiran bayi itu butuh privacy. Etapi di sana enak lho, biarpun sekamar berdua ada kordennya. Di sini rata2 sekamar berempat ga ada kordennya… Keliatan semua dah 😒
LikeLike
Hmmf! Memang agaknya privasi orang itu sangat diabaikan ya 😦 bener banget orang lahiran juga butuh privasi, kadang orang gak mikir sampe ke sana.
Waduh klo ga ada gordennya gimana tuh 😦 itu aja kadang ada gorden kt masih bs keganggu ya.
LikeLike
Ah iya saran mengenai obat itu kadang suka ngeselin. Aku malah pernah pas sakit dikasih saran untuk minum obat dan susu tertentu, yang ternyata dagangan MLM. *sigh*
LikeLike
Nah! Kadang “njualnya” menggebu2 banget padahal belum tentu bisa nyembuhin. Lagian kalau memang ampuh pastinya kan sudah ada obatnya di dunia medis yg tentunya sudah diuji secara sains. Yg kayak begini nih bisa bikin tambah sakit 😦
LikeLike
Yang para agennya bikin video di Paris yang menara Eifflenya bisa goyang ketiup angin itu ya mas Bart? hwhwhw
LikeLike
kakakku pernah opname semingguan lebih, kita kita gak boleh kasihtau siapapun kalo dia sakit. jadi yang tau cuma keluarga inti sama suaminya doank.
LikeLike
Nah iya bener tuh, kadang emang lebih baik begitu. Susahnya kalau sakitnya long term kayak saya, lama2 orang juga tau hehe…
LikeLike
Baru aja ngalamin saat nemenin si krucil sakit tifus. Disuruh pula minum ekstrak cacing. belum lagi, pun ada yang jenguk tapi minta poto2. Saya yg nganter aja bingung, karena ngobrol sendiri2, alih-alih ngobrol sama saya.
Dan memang, bahkan sebagai yang nungguin, saya juga gak begitu mengharap ada yang jenguk, kecuali Kakek dan Neneknya lah.
LikeLike
Haduh kok gak sensitif dan kurang sopan ya 😦 Kita kalau lagi bingung nungguin orang sakit inginnya yang njenguk yang kenal-kenal aja kan ya
LikeLike
aku juga pernah ngalamin iniii, tetangga tetangga bergerombol njenguk dan malah ngobrol sama bapak sampe jam 9 maleman. waktu itu aku udah badmood banget karena pengen banget tidur tapi berisik banget ngobrolnya. aku udah complain ke ibuk tapi ibuk gak enak buat negur 😦
LikeLike
Kalau kita negur kadang ga enak ya karena kenalan sendiri, tapi suatu waktu mama saya terpaksa bilang karena saya udah ga tahan banget. Maka dari itu orang jenguk jangan lama-lama, malah menganggu dan ujung-ujungnya yang sakit yang kena getahnya 😦
LikeLike
Saya setuju dengan share ini sist…sy orgx juga paling g suka basa basi apalg klo lg sakit ditengokin rombongan ..mikir mau yg diomongin apa ,,Makax kadang g info2 ketemen2 kerja or saudara , tetangga..Boleh ditengokin tapi jangan rame2 or rombongan n sesuai jam besuk saja. Makax sy nerapin ke diri sendiri klo mau nengokin yg sakit mendingan pas sdh beberapa hari di RS itu pun keadaan pas sdh sehat dan tidak lama2 ,maks 10 menit .untuk obat herbal setuju banget ,pengalaman pribadi juga…saya mencoba pakai obat herbal malah ginjal sy tdk kuat dan ambeyen ( seharusnya tdk ada ) malah keluar ( maaf )..lebih baik waspada n karena cocok buat orglain belum tentu cocok buat kita..GBU All
LikeLike
Yup bener sekali. Sebaiknya memang kalau terlalu capek tidak usah basa basi untuk menolak dikunjungi.
Nah itu dia tentang obat herbal, tidak ada yang bisa menjamin. Kalau obat dari dokter kan biasanya sudah lewat uji medis dan misalnya kita tidak cocok bisa lgsg dicomplain ke dokternya untuk mencari solusi lain.
LikeLike
Ini terjadi jg di gw sendiri, waktu dirawat krn DBD dan kondisi lg hamil 5bulan saat itu, byk org dtg menjenguk (mungkin ada yg lg sakit membawa virus dan imun gw lg drop), hasilnya yg tadinya cm sakit DBD jadi menjalar ke penyakit yg lain dan cukup parah sampe mau nyerah dan hrs dipindah ke ruang intensif dan dilarang dijenguk. Simpati boleh2 saja, tp tolong sadar akan kondisi jg.
LikeLike
Yep! Bener banget, kalau sudah tau sakit juga harusnya ga usah ikutan menjenguk ya. Kalau akhirnya kita yg sakit tambah parah toh mereka ga akan ikutan tanggung jawab.
LikeLike
Paling males kalo lagi sakit, terus dijenguk orang yang gue ga kenal secara pribadi, terus nanyanya kayak kaset rusak: “Kok sakit? Kenapa?” Yeee namanya juga manusia, ada kalanya imun lagi menurun dan kena penyakit dari luar, toh.
Aku juga kalo dirawat di rumah sakit, gak pernah mau ada yang jenguk kecuali keluarga dan sahabat. Sampe aku wanti-wanti ke keluarga besar, terutama tante (karena dia kadang mulutnya suka ember kemana-mana), untuk gak kasih tau siapa-siapa kalo aku sakit. Soalnya males banget lagi mau istirahat malah harus ngeladenin banyak tamu.
LikeLike
Kalau udah niat ngejenguk ya minimal harus tau ya sakit apa, males banget ditanyain hal yang sepele kayak gitu.
Iya gw juga klo males biasanya mama udah tau dan bawa tamunya ke ruang tamu RS dan gak diijinin njenguk gw. Agak susah sih klo sakitnya long term kayak gw karena akhirnya org pada tau.
LikeLike
Setuju bgt nih.sy bkn di jenguk tp terganggu trman2x dr pasien sebelah jadi nya bkn istrht.malah muntah2x. Huffg
Ditegor.marah
LikeLike
Uh kok malah marah ya ditegur 😦
LikeLike
Tulisan yang baik dan sangat membantu kami para perawat yg bekerja di rumah sakit supaya semua orang yg menjenguk mengetahui bahwa ada banyak hal peraturan atau tata tertib di rumah sakit.Dari membawa barang bawaan dari luar,jam kunjungan hingga mencuci tangan.Semua itu untuk kebaikan semua orang dari pasien,penjenguk,keluarga yg menjaga si sakit, hingga para perawat,dokter dan semua yg bekerja di rumah sakit.
Salam sehat dan tingkatkan kewaspadaan infeksi rumah sakit.
LikeLike
Terima kasih! Yap bener banget, ada peraturan di RS bukan untuk menyusahkan orang tapi untuk melindungi si sakit.
LikeLike
Kadang diajakin ibu ibu arisan jenguk. Gak enak juga kalau rombongan. Kadang milih nunggu di luar ruangan hehehe
LikeLike
Iya kalau rombongan sebenernya menganggu si sakit dan risiko bawa penyakitnya lebih besar…kan kita gatau dari rombongan itu ada yang sakit atau ga. Kalau ada yang sakit takutnya malah nulari si sakit kan
LikeLike
Fiuuuh baru aja mengalami, 2x msk RS dan 2x pula dpt teman sekamar yg keluarga dan tamu2nya gak tau diri, kl jenguk bergerombol, lama kyk piknik, malahan ada yg tamunya sampe jam 22.30 mlm….sdh ditegur satpam eeh galakan tamunya
LikeLike
Idih kok malah marah sih, ada jam berkunjung kan gunanya supaya pasiennya istirahat ya. Ini lah yg sering terjadi, kalau ditegur malah balik marah huf!
LikeLike
Dan ketika saya dirawat inap pun, selalu gak setuju dibesuk krn saya butuh semangat sembuh via text or doa dr tmn,kolega,sahabat dan keluarga dan sekalipun dirawat saya tdk merepotkan keluarga untuk menemani saya di RS, khawatir yg sehat nnti jd ikutan sakit krn totally tujuan rawat inap ini hanya agar pesakit bs bedrest dan segera sembuh..niat baik tnpa harus hadir didpn mata peaakit insya Allah sdh mendapatkan pahala …amiinn
LikeLike
Yup memang lebih baik seperti itu
LikeLike
Haha suka banget sm tulisan ini, so me. Saya juga gak suka dijenguk, wong pengen istirahat. Sering kejadian, yg jenguk malah sibuk sendiri, sibuk makan, nonton tv, ngerumpi, pdhl sy lg berjuang dgn kesakitan. Maksudnya klo org itu jenguk krn kewajiban bukan krn care sm yg sakit, care dlm arti bener2 mau menghibur yg sakit, mendingan jenguk di wa aja. Tapi klo ortu sy mrk seneng bgt loh klo didatengin org, aplg banyak, bangga gitu. Dan gak keberatan mengulang ulang cerita sakitnya. Biasanya saya akan melipir menjaga dr kejauhan klo ada tamu, males ngulang cerita dan menerima kuliah singkat soal obat yg blm tentu bener.
LikeLike
Ah bener banget! Saya juga paling malessss ngulang cerita, lalu sebel lagi klo yg dicritain gak merhatiin lalu lain waktu nanya lagi zzzzz… Memang kadang ada org yg malah bangga dan seneng dijenguk banyak orang hehe, mgkn dianggap banyak yg perhatian yah 🙂
LikeLike
aku nggak suka di bagian foto2nya. soalnya dulu pernah difoto pas masih diselang di hidung itu bikin aku ngga cakep banget di path 😦
LikeLike
Foto2 saat orang sakit itu sangat gak sensitif, saya selalu gak mau klo difoto saat di RS
LikeLike
aku ngalaminya…berhubung sering keluar masuk rs..makanya sekarang lebih enak kalau pas dirawat diem aja jauhi sosmed. karena pengen tenang istirahat :”)
LikeLike
Iyap bener banget, kadang memang lebih baik gak bilang2 ya
LikeLike
Beberapa poin ini berlaku juga dengan jenguk di rumah. Terima kasih sudah menuliskannya 🙂
LikeLike
Yap benar sekali! Sama-sama 🙂
LikeLike
Ah iya, kalau badan lg sakit tp berbondong-bondong yg datang dan berisik malah bikin badan makin lelah.
LikeLike
Yup bener banget, kadang org yang menjenguk tidak memperhatikan hal ini, pdhl ngobrol itu juga butuh tenaga
LikeLike
Semoga banyak yang membaca tulisan ini dan bisa lebih baik ketika menjenguk orang lain, termasuk saya sendiri.
LikeLike
Terima kasih sudah membaca 🙂
LikeLike
Hai, salam kenal. Saya mengalami hal yg sama. Ada tambahan, yang nengok suka nanya penyakit dan awal sakitnya gimana. Dan berkembang menceritakan penyakit orang lain yang lebih berat, bla, bla, terus terang, itu malah menguras energi bangeeet.
Tapi gapapa, tetap semangat dan keep positif, yah. Niatkan ibadah dan share ilmu.
Salam hangat, Ima
LikeLike
Yap bener sekali, suka ditanyain gimana bs sampe sakit. Capek banget jelasinnya, makannya saya sampe nulis di sini, utk yg mau tau bisa lgsg baca aja hehe 🙂
LikeLike
hai kak.. kadang gitu ya, suka bikin kzl jadi malah menganggu istirahat yang lagi sakit dirumah sakit.
LikeLike
Iyap bener banget, mau istirahat juga ga bisa jadinya 😦
LikeLike
Kerasa juga saat dulu aku opname. Jika ada orang yang demen ngabarin kerabat sejagat raya kalo lagi sakit, aku kebalikan. Gak mau ngasih kabar (walau ujungnya ketahuan juga) karena maunya istirahat dan haha hihi-nya kalau udah sehat aja. Tulisannya kece nih Gy *kasihjempol
LikeLike
Makasih! Iya kadang kita ga mau bilang2 tapi lama2 ketauan, apalagi kalau sakitnya lama kayak aku. Bukannya sombong sih tapi memang kalau sedang di RS kan lemes dan gak punya banyak energi 😦
LikeLike
Mba aggy, salam kenal yaaa 😉
Aku pernah pengalaman nih dengan kondisi salah satunya. yang besuk rombongan masuk ruangan, akhirnya malam harinya aku anfal. Setelah dievaluasi, nyatanya oksigen yang harusnya aku bisa nikmati rebutan dengan yang memiliki kondisi tubuh sehat, jadi otomatis aku yang sakit kekurangan oksigen.
Keep sharing dan selalu semangat mbaa ❤ ❤
LikeLike
Nah setuju banget ka, pernah waktu itu sempet dirawat dalam keadaan yg lagi cukup parah dan pasien sebelah ada yg jenguk, sampe malem banget dan mereka ngobrol berasa ruangan itu milik mereka sendiri. Itu rasanya … kalo kuat pengen tak teriakin kalau mereka itu ngeganggu banget orang lain yg mau istirahat
LikeLike
Waduh itu gak toleransi banget yah 😦 klo kebangetan biasanya kita bisa lapor lho ke susternya supaya mereka yg negur
LikeLike
setujuuu bangettt.. waktu itu saya sampe pusing banyak bgt bocah mana berisik lg wkwk malah makin pusing sayanya.. yg tdnya mau tidur udh dimatiin lampu, eh jd dinyalain lg, berisik, trs ga leluasa lg, mau tidur jg gabisa trs saya jd bete sendiri gitu sebenrnya haha. Soalnya tipe2 tradisi keluarga saya suka kyk gitu terus, kalo ada yg sakit pasti mesti di kunjungin, padahal saya udh blg ke ortu jgn bawa org banyak2 tp taunya segerombolan dtg semua, mana ada bocah maen2in infus saya, kalo kesandung aja selangnya duh itulah makanya yang saya gasuka.. saya hargain sih respek mereka yg mau ngunjungin saya, tp saya kalo udh dirawat gitu sih bawaannya pgn istirahat full sendiri aja gamau ada banyak2 org yg akhirnya malah bikin ga nyaman dan ngegganggu.. paling cukup ayah ibu kakak dan yg biasa ngerawat kita aja. dr dulu pgn bgt nyampein tentang ini, akhirnya ada yg sependapat jg hehe thanks, nice post!
LikeLike
Hehe terima kasih, saya juga klo udah ada yg bawa anak kecil saya lgsg blg ama ortu utk nglarang masuk karena kan kadang anak2 suka usil.
LikeLike
Klo nenek yg pernah kujaga dia bosan ya dia akan pamit istirahat tidur. Bodo amat ma yg jenguk dia suka atau ngk lha dia sendiri sudah gak tahan.
LikeLike
Yap, memang lbh baik begitu!
LikeLike
Alhamdulillah sy dukung nih catatannya, bener banget perlu etika saat menjenguk orang sakit.
LikeLike
Terima kasih! 🙂
LikeLike
Kalau saya sakit, yg menjenguk gak rame2. Paling 2 org tp setiap hari dtngnya😊
Tp yg temani ngobrol ibu saya. Saya mah tiduuuuuuuur…
LikeLike
Itu yang paling bagus yah, untung ada ibu 🙂
LikeLike
mba, aku izin share yah, 🙂
LikeLike
Silahkaannn 🙂
LikeLike
Thats indonesian, perlu banyak revolusi mental
LikeLike